Review: ZTE Blade A711

Kinerja

Blade A711 pakai UI ZTE, yaitu Nubia UI 3.0. Tak nemu juga catatan tentang UI ini di situs ZTE. PR jugalah untuk ditanyain. 🙂

Paling gak, tak banyak perubahan dari UI Android 5.0.1 Lollipop. Secara default, halaman Home screen mengalir ke samping; tak ada halaman khusus untuk deretan aplikasi.

Btw, saat ini belum ada rencana upgrade dari Lollipop ke Marshmallow.

Dari aplikasi pihak ketiga, hanya terlihat UC Browser. Tak ada aplikasi lain, apalagi game pra-instal.

Tapi karena unit yang dicicip ini unit prototipe, bisa jadi beda dengan unit massal. PR lagi nih. 😀

Dengan RAM 2 GB, ROM 16 GB, prosesor octa-core 1.5 GHz MSM8939 buatan Qualcomm dan prosesor grafis Adreno 405, benchmark-nya lumayan.

Berikut hasil benchmark (minus benchmark baterai):

(3DMark)
(AnTuTu)
(Basemark)
(Geekbench)
(PCMark)
(Vellamo)

Lepas dari benchmark, beragam aktivitas yang dijajal di Blade A711 tampak lancar aja. Misalnya main game Miles Mission atau Minions Paradise, grafisnya lancarrr…

Cuma, ketika main game yang grafisnya agak berat, atau banyak motret foto/rekam video, bodi sering hangat bahkan panas. Dan batere drop cukup cepat.

Di luar itu, rasanya batere 3000 mAh udah cukuplah. Sekadar mantau banyak grup chat aktif, sering cek media sosial, sering browsing, sesekali cek game online, batere masih bisa tahan dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.

Lebih aman lagi kalau Battery saver diaktifkan.

Lebih dari itu, siapkan power bank.

Soal storage, selain storage internal 16 GB, ada slot microSD yang gak tau berapa kapasitas maksimalnya, dan bisa ditancapi USB storage.

Transfer data file antara Blade A711 dan komputer via kabel data berlangsung mudah. Driver otomatis diinstal bila belum ada. Smartphone langsung dikenali, dan proses transfer pun mulus.

Transfer data file maupun streaming media via Bluetooth berlangsung lancar bolak-balik antara smartphone dan perangkat lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!